Abdullah Bin Abbas -Le jeune âge, connaissance approfondie-

by 23.52 0 komentar
Abdullah Bin Abbas
“Muda Usianya, Luas Ilmunya”

          “Yaa Ghulam, maukah kau mendengar beberapa kalimat yang sangat berguna ? ”, tanya Rasulullah suatu ketika pada seorang pemuda kecil.
Pemuda kecil tersebut mengangguk seraya berkata, “ tentu ya Rasulullah…”
“ Jagalah (ajaran-ajaran) Allah, niscaya kamu akan mendapatkan-Nya selalu menjagamu. Jagalah ( larangan-larangan) Allah maka kamu akan mendapati-Nya selalu dekat dihadapanmu”|
Pemuda kecil itu termangu di depan Rasulullah. Ia memusatkan konsentrasi pada setiap patah kata yang keluar dari bibir manusia paling mulia itu. “ kenalilah Allah dalam sukamu, maka Allah akan mengenalimu dalam duka. Bila kamu meminta, mintalah kepada-Nya. Jika kamu butuh pertolongn, memohonlah kepada-Nya. Semua hal itu telah ditulis. “
Pemuda yang beruntung itu adalah Abdullah Bin Abbas -tokoh utama dalam kisah ini-, ibnu abbas begitu biasanya ia dipanggil. Dalam sehari Ibnu Abbas menerima banyak ilmu. Bak pepatah ‘sekali dayung dua tiga pulau terlampaui’, wejangan Rasullah saat itu telah memenuhi rasa ingin tahunya. Pelajaran Aqidah, ilmu, amal sekaligus ia terima dalam sekali pertemuan.
Kaakraban Ibnu Abbas dengan Rasullah sejak kecil, membuatnya tumbuh menjadi seorang lelaki berkepribadian luar biasa. Keikhlasanya seluas padang pasir. Keberanian dan gairah jihadnya sepanas sinar matahari gurun. Kasihnya seperti oase ditengah sahara.
Rasulullah pernah mendo’akannya : “  Ya Allah, berikan dia keahlian dalam agama-Mu, dan ajarilah ia tafsir kitab-Mu”,  sejak itulah seolah semua ilmu agama seakan telah dikuasai oleh Ibnu Abbas.
Jarak umur yang begitu jauh, Ibnu abbas berumur 13 tahun saat Rasulullah meninggal, akan tetapi meskipun Rasulullah telah berpulang Ibnu Abbas tetap melakukan ‘perburuan’ ilmu.
Ia datangi sahabt-sahabat senior, ia bertanya tentang apa saja yang mesti ditimbanya, tidak hanya itu, ia juga mengajak kawan-kawan sebayanya untuk belajar pula. Ia ketuk satu pintu dan berpindah kepintu lain rumah sahabat-sahabat Rasulullah. Tak jarang ia tertidur di depan rumah mereka, menunggu tuan rumah yang sedang beristirahat. Tak jarang para sahabat terkejut mendapati ibnu abbas tidur di depan pintu rumhanya.
“ wahai keponakann Rasulullaah, kenapa tidak kami saja yang menemi anda ?” tanya para sahabat.
“ tidak ! aku lah yang mesti mendatangi anda. Ilmu didatangi bukan mendatangi.” Ia menjawab dengan tegas. Begitulah sifat Ibnu abbas hingga ia menjadi seorang pemuda dengan ilmu dan pengetahuan yang tinggi. Karena tinggi ilmunya tak berimbang dengan usianya,ada orang yang bertanya,
“ waha ibnu abbas…bagaimana anda mendapatkan ilmu ini ? “
“ Dengan lidah yang gemar bertanya, dengan akal yang suka berfikir.”, jawabnya.
Karena ketinggian ilmunya itulah ia kerap menjadi kawan dan lawan berdiskusi para sahabat senior lainnya. Umar bin khattab misalnya, selalu memanggil ibnu abbas untuk duduk bersama dalam sebuah musyawarah. Pendapat-pendapatnya selalu didengar karena keilmuannya, sampai-sampai ia mendapat julukan ‘pemuda tua’ dari Umar.
Do’a Rasullah kepadanya menjadikan ibnu abbas sebagai orang yang mengerti perkara agama diantara semua sahabat rasulullah.
Pada masa Khalifah utsman, ibnu abbas mendapat tugas untuk pergi berjihad ke afrika utara. Bersama pasukan dalam pimpinan Abdullah bin abi sarh, ia berangkat sebagai mujahid dan juru dakwah. Di masa kepemimpina Ali bin Abi Thalib, ia pun menawarkan diri  sebagai utusan yang  akan berdialog dengan kaum khawarij dan berdakwah pada mereka. Sampai-sampai lebih drai 15.000 orang memenuhi seruannya untuk kembeli ke jalan Allah yang bena.

Di Usia yang ke-71 tahun, Allah memanggilnya. Saat itu umat islam  benar-benar kehilangan seorng dengan kemampuan dan pengetahuan yang luar biasa. “ Hari ini telah wafat ulama umat”, kaya abu Hurairah menggambarkan rasa kehilangannya. Semoga allah memberikan satu lagi penggantinya. 

Imam Alwafiy

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar